Total Pageviews

Resume dan Analisis beberapa jurnal 2 jurnal Lokal dan 2 Jurnal Internasional


Jurnal Lokal :
 

Judul Jurnal:


ANALISA DAN PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN BALANCE SCORECARD PADA INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KWIK KIAN GIE


Penulis: Yunus Fadhillah dan Jesaja Waterkamp
Fakultas Teknik Informatika, Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie Jl. Laksamana Yos Sudarso Kav. 8, Jakarta, 14230, Indonesia

Kemajuan suatu institusi sangat ditentukan oleh visi, misi dan tujuan institusi tersebut yang didukung secara sungguh-sungguh oleh semua komponen institusi serta dikendalikan dengan kepemimpinan yang kuat dan diimplementasikan dengan pendekatan balanced scorecard. Penyelarasan dan pengelolaan teknologi informasi dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung tujuan institusi dalam mencapai tingkatan world class university yang mengacu kepada beberapa kriteria seperti DIKTI, ARWU dan Webometric dilakukan dengan COBIT Framework. Investigasi akan kebutuhan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dalam mendukung kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan Zachman Framework. Dengan menggunakan pendekatan di atas maka didapat roadmap Teknologi Informasi yang akan dibangun dalam jangka waktu 15 tahun yang dibagi ke dalam 3 kategori, yaitu jaringan & infrastruktur, Sistem Informasi, dan Sistem Organisasi yang masing-masing kategori dibagi ke dalam 3 tahapan 5 tahunan.

Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (IBI KKG) merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi yang turut bertanggung jawab dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia senantiasa berusaha menyumbangkan yang terbaik untuk Indonesia. Semua kalangan Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie menyadari bahwa visi, misi, dan kepemimpinan mempunyai daya dorong kemajuan yang sangat menentukan. Perubahan dunia teknologi sangat berkembang dengan pesat serta dinamika perubahan yang terus menerus terjadi, menyebabkan Departemen Teknologi Informasi dan Komputer (ICT) di dalam organisasi IBI KKG harus dapat mendukung dan meningkatkan ambisi, visi, misi dan tujuan organisasi yang dianut oleh Institut ini

Analisa dan Kesimpulan;

Balanced ScoreCard,  jadii guna dari Balanced Scorecard ini ialah untuk mengukur suatu kimerja organisasi atau departemen dan agar dapat melipat gandakan kinerja di masa mendatang. Awalnya fungsi BSC ini hanya di gunakan pada pengukuran keuangan saja, tapi seiring berjalannya waktu BSC sendiri meluas menjadi 4 perspektif yaitu diantaranya; keuangan, pelanggan, proses bisnis, pembelajaran, dan pertumbuhan. Setiap perfektif mempunyai tujuan, indikator penilaian, pengukuran, target yang dicapai dan tindakan yang dilakukan untuk mencapai target tersebut yang saling berkaitan erat.

Dalam membantu berjalannya BSC tersebut dibutuhkan tata kelola teknologi informasi yang tepat. Pada hal ini penulis mengambil tools yang bernama COBIT (control objectives for information and related technology) Framework. COBIT merupakan sekumpulan dokumentasi dan panduan yang mengarahkan pada IT governance yang dapat membantu suatu manajement dan permasalahan teknis. COBIT di kembangkan oleh IT governance Institute (ITGI).

Jadi menurut saya langkah diambil sangatlah tepat karena COBIT sendiri memiliki 4 tahapan domain yang dapat mengembangkan dan menganalisa berjalannya Balanced ScoreCard. Mengapa saya katakana demikian karena dari 4 tahapan domain tersebut ialah:

  • 1.      Perencanaan dan Organisasi (PO)

Domain ini mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan organisasi, sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.

  • 2.      Pengadaan dan Implementasi (AI)

Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dibangun atau diperoleh dan kemudian diimplementasikan
  • 3.      Pengantaran dan Dukungan (DS)

Domain ini berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada security dan aspek kesinambungan sampai dengan pengadaan training
  • 4.      Pengawasan dan Evaluasi (ME)

Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol. 

Lalu COBIT sendiri memiliki beberapa kriteria informasi yang sangat berguna dalam penerapannya:
  • Effectiveness (Efektivitas). Informasi yang diperoleh harus relevan dan berkaitan dengan proses bisnis, konsisten dapat dipercaya, dan tepat waktu.
  • Effeciency (Efisiensi). Penyediaan informasi melalui penggunaan sumber daya (yang paling produktif dan ekonomis) yang optimal.

  • Confidentially (Kerahasiaan). Berkaitan dengan proteksi pada informasi penting dari pihak-pihak yang tidak memiliki hak otorisasi/tidak berwenang.

  • Intergrity (Integritas). Berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan data/informasi dan tingkat validitas yang sesuai dengan ekspetasi dan nilai.
  • Availability (Ketersediaan). Fokus terhadap ketersediaan data/informasi ketika diperlukan dalam proses bisnis, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Ini juga terkait dengan pengamanan atas sumber daya yang diperlukan dan terkait.

  • Compliance (Kepatuhan). Pemenuhan data/informasi yang sesuai dengan ketentuan hukum, peraturan, dan rencana perjanjian/kontrak
  • Reliability (Handal). Fokus pada pemberian informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dan pemenuhan kewajiban mereka untuk membuat laporan keuangan


Judul Jurnal :


ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LAYANAN PELANGGAN PADA PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI


            Penulis: Zulfikri Akbar, Herrt Mulyono
Program Studi Magister Sistem Informasi, STIKOM Dinamika Bangsa, Jambi Jl. Jendral Sudirman Thehok - Jambi
              
Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi berkaitan dengan tingkat kualitas pelayanan yang diberikan. Penggunaan TI dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan di PDAM Tirta Mayang Kota Jambi dan dipandang sebagai aset strategis yang turut menentukan strategi bisnis PDAM Tirta Mayang Kota.

 Adapun sistem yang dirancang berupa protitipe yang rancangannya mengikuti setiap tahapan proses ITIL versi 3 area service operation, yaitu: proses event management, incident management (incident identification, incident logging, incident categorization, incident prioritization, initial diagnosis, incident escalation, investigation and diagnosis, resolution and recovery, incident closure), request fulfillment, problem management, dan access management. Hasil penelitian ini berupa sebuah rancangan sistem informasi ITSM pada PDAM Tirta Mayang Kota Jambi yang dirancang berdasarkan framework ITIL versi 3 area service operation.

Penggunaan teknologi informasi yang semakin berkembang saat ini akan sangat membantu PDAM Tirta Mayang Kota Jambi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi informasi pada bidang layanan pelanggan di PDAM Tirta Mayang Kota Jambi tentunya juga menjadi suatu kebutuhan, dan tidak hanya ditempatkan pada posisi pendukung saja seperti untuk komputasi data dan otomatisasi proses, namun juga dipandang sebagai aset strategis yang turut menentukan strategi bisnis PDAM Tirta Mayang Kota Jambi.

Analisis dan Kesimpulan:

               Tata kelola TI adalah konsep luas yang berpusat pada departemen atau lingkungan TI yang memberikan nilai bisnis kepada perusahaan. Ini adalah seperangkat aturan, peraturan, dan kebijakan yang menetapkan dan memastikan operasi departemen TI yang efektif, terkontrol, dan berharga. Ini juga menyediakan metode untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kinerja TI dan bagaimana hubungannya dengan pertumbuhan bisnis. Selain itu, dengan mengikuti dan menerapkan Kerangka Kerja Tata Kelola TI seperti COBIT,ITIL,ISO organisasi dapat mematuhi persyaratan peraturan dan mengurangi bisnis TI sambil mencapai manfaat bisnis yang terukur. Tata kelola IT menggunakan, mengelola, dan mengoptimalkan TI sedemikian rupa sehingga mendukung, melengkapi, atau memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan dan sasarannya.

Kerangka kerja yang diambil dalam jurnal ini sudah langkah yang tepat kenapa demikian? Karena proses kelola ITIL cocok dengan kebutuhan yang dibutuhkan perusahaan tersebut dibangingkan dengan ISO ataupun COBIT. Karena tata kerja  ITIL sendiri memfokuskan diri kepada pengukuran terus menerus dan perbaikan kualitas yang di sampaikan baik dari perspektif bisnis dan pelanggan. Fokus ini merupakan factor utama dalam Kesuksesan dalam bidang bisnis.
Daur Hidup itil juga sangat cocok dengan proses penerapan PDAM dimana membutuhkan keamanan, kesehatan dalam pengujian dan lain-lain. Saya ajan menjelaskan beberapa daur hidup layanan ini:

• Persyaratan bisnis diidentifikasi dan disepakati dalam tahap Service Strategy ke dalam Service Level Package (SLP) dan output bisnis yang diinginkan. Untuk memiliki managemen layanan yang lebih baik dalam organisasi peneyedia layanan, anda harus memilik strategi layanan yang konsisten. 

• Lalu lanjut ke tahap Service Design di mana solusi layanan dibangun bersamaan dengan Service Design Package (SDP). Layanan dan proses dirancang dan rencana diimplementasikan untuk memiliki manajemen layanan yang lebih baik

• Kemudian berlanjut ke tahap Service Transition, dimana layanan dievaluasi, diuji dan divalidasi. ni untuk memastikan bahwa tidak ada gangguan ketika pelanggan mulai menggunakan layanan. Ketelitian adalah kunci dalam tahap siklus layanan ITIL ini.

• Layanan Service Knowledge Management System (SKMS) lantas diperbarui, Untuk memastikan bahwa orang yang tepat telah memiliki pengetahuan yang benar, pada saat yang tepat untuk menyampaikan dan mendukung layanan yang dibutuhkan oleh bisnis.

• Layanan memasuki tahap Service Operations. Pada tahap ini, organisasi terikat pada perjanjian tingkat layanan  dengan pelanggan

• Jika memungkinkan, Continual Service Improvement mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan perbaikan dalam daur hidup layanan. Indikator kinerja utama untuk menentukan apakah layanan berjalan optimal dan pemilik layanan harus memastikan bahwa layanan sesuai dengan target strategis yang terkait dengan layanan IT tertentu

Jurnal Internasional:

Judul Jurnal:


REASERCH IN INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT (ITSM): THEORETICAL FOUNDATION AND RESEARCH TOPIC PERSPECTIVES


               Penulis:  Narges Shahsavarani, Shaobo Ji Carleton University, Ottawa, Canada

ITSM has become a popular research area among IS and management researchers as a result of industry push, evidenced by massive amount of expenditures spent on IT service and numerous industrial sponsored conferences and workshops, and as a result of the development and advancement of research in service sciences. From academic perspective, we are witnessing over the past decades or so a growing number of papers being published in academic journals and conference proceedings that address many aspects of ITSM issues. We believe that it might be beneficial for both academic and business communities to reflect what has been achieved with respect to research activities in the past and formulate new research agenda for the future. The purpose of this paper is to present results based on a study of comprehensive review of publications in ITSM over the past decade (from 2000 to 2010) with the objective of answering the following research question: what is the current state of research in ITSM, from theoretical foundation and research topic perspectives in IS area. Following Vessey et al.’s (2002) methodology, we conducted a comprehensive review of 152 research papers in ITSM published in IS journals and conference proceedings between 2000 and 2010 from the perspectives of reference discipline, level of analysis, research topic, research method and research approach. This paper reports the results based on two aspects of the review: reference discipline, i.e., theoretical foundation and research topic.

 Analisis dan Saran:
Dalam sistem informasi (SI), Manajemen Layanan Teknologi Informasi (ITSM) telah menjadi bidang penelitian yang populer di antara SI dan peneliti manajemen sebagai hasil dari dorongan industri dan pengembangan serta kemajuan penelitian dalam ilmu layanan. Dari perspektif akademis, semakin banyak makalah yang telah diterbitkan membahas banyak aspek masalah ITSM. Makalah ini menyajikan hasil berdasarkan studi review komprehensif publikasi di ITSM selama dekade terakhir (2000-2010) dengan tujuan menjawab penelitian berikut

pertanyaan: bagaimana keadaan penelitian saat ini di ITSM, dari landasan teori dan penelitian

1) secara umum tidak ada penelitian yang didorong oleh teori;
2) bidang ini masih berkembang dengan semakin banyak makalah yang diterbitkan berkaitan dengan pengembangan konsep, konstruksi, model, metode dan implementasi untuk pengembangan teori;
3) Masalah kinerja ITSM, justifikasi, dan topik IT Infrastructure Library (ITIL) adalah beberapa topik penelitian yang paling popular

Tak perlu dikatakan, ITSM telah menjadi salah satu fenomena terpenting dalam bisnis, seringkali didorong oleh vendor layanan TI, dan pergerakan adopsi ITSM telah dan akan terus memiliki dampak mendalam pada bisnis dan manajemen sumber daya TI dan TI.

Ketertarikan pada ITSM telah melonjak karena semakin kompleksnya IT dan semakin matangnya manajemen TI (Conger et al., 2008). Seperti yang dijanjikan, mengadopsi organisasi manfaat ITSM dengan membantu mereka menjadi lebih adaptif, fleksibel, hemat biaya, dan berorientasi layanan. Ini mendorong perubahan mendasar dalam organisasi, termasuk bagaimana ia mengelola proses TI, aset teknologi, vendor dan personil penyebaran (Pollard & Cater-Steel, 2009). Seperti yang dinyatakan oleh banyak orang,

Ada 3 tujuan utama ITSM adalah untuk berkontribusi pada kualitas layanan TI, sehubungan dengan tingkat layanan yang disepakati dengan pelanggan. Selain kualitas layanan, penyedia layanan TI harus mempertimbangkan beberapa prinsip lain seperti hubungan pelanggan dan pemberian nilai melalui operasi TI. ITSM berupaya untuk mengintegrasikan dan menyelaraskan operasi TI dengan operasi bisnis dan tujuan bisnis. Ini mencakup semua

Dalam komunitas akademik, khususnya sekolah bisnis, minat terhadap subjek telah tumbuh dengan mantap, sebagaimana dibuktikan dengan semakin banyaknya makalah akademik, konferensi, trek dan tema konferensi,, dan program akademik. Meskipun peneliti dalam komunitas akademik lebih lambat untuk menanggapi permintaan industri untuk penelitian dan kursus ITSM, kemajuan telah dibuat, pengetahuan sedang dihasilkan. Studi yang menjadi dasar makalah ini dirancang untuk melakukan tinjauan komprehensif terhadap literatur yang ada di ITSM. Sisa makalah ini menjelaskan metodologi penelitian yang kami gunakan, menyajikan temuan utama penelitian, dan penawaran

Judul Jurnal:


THE IT SERVICE MANAGEMENT ACCORDING TO YHE ITIL FRAMEWORK APPLIED TO THE ENTERPRISE VALUE CHAIN


Penulis: Abdelaali Himi , Samir Bahsani and Alami Semma
Department of Mathematics and Computer Science, Faculty of Science and Techniques, Hassan University Settat, Morocco


The ITIL skills base has produced good management practices for IT departments that have contributed to improving the services provided by the computing entities to their clients. Based on our experience in implementing these processes in industry, and our experience implementing enterprise resource planning (ERP) and project management, it has proved that there is a chance that these processes can bring added value, if applied to the enterprise value chain. Indeed, the definition of 'value chain' is; a set of functions dealing with input materials, transforming them into products or services to sell on to customers. Thus we were challenged to make analogies with the proposed ITIL phases. This paper proposes an original approach by adopting the proposed ITIL methodology to manage enterprise value chain. This approach should enable us to bring the power of ITIL methodology to improve the business enterprises.

Analisis dan Saran :
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengusulkan pendekatan menerapkan repositori praktik terbaik dari ITIL, layanan TI manajemen pada rantai nilai perusahaan secara umum. Dalam hal ini saya akan menambahkan beberapa pedoman agar implementasi ITIL tersebut berhasil dengan cara yang benar



  1. Bangun kemampuan yang dibutuhkan:
Implementasi kerangka kerja ITIL yang sukses mengharuskan karyawan untuk mengetahui apa itu ITIL. Pelatihan sertifikasi dasar ITIL Foundation dapat membantu karyawan untuk memahami kerangka kerja ITIL dan bagaimana hal itu menambah nilai pada layanan TI Anda.
  1. Lakukan analisis kesenjangan:
Sebelum menerapkan kerangka kerja ITIL, lakukan analisis kesenjangan di perusahaan Anda. Ingat aturan 80-20 dan terapkan prinsip-prinsip ITIL untuk proses yang paling menghambat. Kemudian, rampingkan permasalahan tersebut sesuai dengan pedoman ITIL.
  1. Identifikasi kemenangan jangka pendek.
Dengan pedoman ITIL proses menjadi efisien dan mengubah cara Anda untuk menangani berbagai hal. Identifikasilah perubahan-perubahan baik itu.
  1. Sebarkan kesadaran terhadap ITIL:
Ketika Anda mengidentifikasi kemenangan-kemenangan yang telah Anda lakukan denngan ITIL, sebarkanlah pada organisasi Anda. Utamanya pada manajemen senior yang akan berpengaruh besar.
  1. Terapkan dan pantau perubahan:
Sekarang secara perlaham implementasikan kerangka kerja ITIL untuk proses lain dan monitor perubahan yang terjadi. Perubahan tidak dapat dihindari dan perlu dipantau selama ITIL diimplementasikan untuk mendapatkan manfaat maksimal.
  1. Dapatkan dukungan dari manajemen:
Setelah Anda melihat manfaat penerapan ITIL, Anda harus memperlihatkan hal yang sama kepada manajemen senior Anda agar mendapatkan dukungan eksklusif untuk menerapkan kerangka kerja ITIL di seluruh rantai nilai TI.
  1. Rancang atau atur prosesnya:
Menerapkan ITIL untuk setiap proses sekaligus merupakan tindakan yang tidak tepat, perubahan semacam itu akan sulit ditangani untuk perusahaan mana pun. Jangan menerapkan pedoman ITIL untuk proses yang sudah berjalan dengan baik. Periksa proses mana yang memerlukan perbaikan atau beberapa penyesuaian untuk mencapai kinerja yang lebih baik.
  1. Identifikasi peluang peningkatan:
Implementasi ITIL bukanlah kegiatan satu kali, Anda harus kembali dan memeriksa apakah ada hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan proses TI. Ketika IT Service Management (ITSM) berevolusi, masuk akal untuk meningkatkan proses Anda saat diperlukan.
  1. Mengurangi biaya
Dengan menerapkan kerangka kerja ITIL, Anda akan dapat mengurangi biaya untuk layanan TI. Banyak proses yang tidak perlu dan berlebihan akan dihapus dan departemen TI Anda akan menjadi efisien.
  1. Membagikan hasilnya:
Setelah menerapkan ITIL di organisasi Anda, bagikan hasilnya dengan tim dan manajemen yang lebih tinggi. Tunjukkan pada mereka bagaimana implementasi ITIL membantu organisasi Anda mengurangi biaya dan mengemas proyek-proyek penting bisnis. Jika Anda ingin mempelajari ITIL lebih jauh, segera hubungi kami. Kami dapat membantu Anda memahami ITIL lebih jauh secara komprehensif



Sumber: 

Comments

Wikipedia

Search results